Nama : Rizky Yuniar Mauludi
NIM : 10.41010.0069
Kampus : STIKOM Surabaya
Routing
Pada layer Network (layer 3) terjadi
pengelolaan pengalamatan, pelacakan lokasi peralatan di jaringan, dan penentuan
rute terbaik untuk memindahkan data, artinya layer network harus
mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara local. Router
sebagai peralatan layer-3 menyediakan layanan routing dalam sebuah
internetwork.
Suatu proses yang perlu dilakukan di layer-3,
dalam hal ini pekerjaan yang harus dilakukan oleh sebuah router jika menerima
data yang harus meneruskannya ke jaringan berikutnya. Sebuah data yang disebut
dengan istilah packet (PDU layer-3) diterima oleh sebuah interface
(antar muka jaringan) router, alamat tujuan dalam format ip address akan
diperiksa. Jika data dalam format packet tersebut tidak ditujukan
untuk router tersebut, router sebagai perangkat yang bertugas
meneruskan packet akan memeriksa alamat jaringan tujuan pada tabel
yang dimiliki (routing tables). Selanjutnya router
memilih interface keluar untuk packet tersebut, yang
sebelumnya dilakukan suatu tahapan enkapsulasi packet untuk dijadikan frame
dan dikirim keluar. Router akan membuang packet tersebut jika setelah
dilakukan proses pencocokan dengan tabel (routing table) tidak ditemukan alamat
tujuan yang sesuai.
Protokol Routing
Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) — hanya dimiliki cisco, dan sudah diganti menjadi EIGRP
- OSPF(Open Shortest Path First)
- EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) — Hanya berapa pada cisco
- IS-IS (Intermediate System To Intermediate System)
- BGP ( Border gateway protocol
Jenis-Jenis Protokol Routing antara
lain:
Ø Classfull
Routing Protocol : suatu protocol routing yang
menyebarkan alamat jaringan untuk rute yang diketahui dan tidak perlu
memasukkan subnet mask dalam routing update.
Address kelas A 1 bit pertama IP Address-nya“0” Address kelas B 2 bit pertama IP Address-nya“10” Address kelas C 3 bit pertama IP Address-nya“110” Address kelas D 4 bit pertama IP Address-nya“1110” Address kelas E 4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Contohnya : RIP (Routing Information Protocol) adalah
routing protocol yang paling sederhana yang termasuk jenis distance
vektor. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan
15 hop maksimum,Daftar tabel route RIP ini akan di-update setiap 30 detik
dan administrative distance untuk RIP adalah 120.
Dan yang termasuk dalam classfull routing adalah RIP v1
dimana semua alat di jaringan harus menggunakan subnet yang sama dan RIP v1 ini
tidak mengirimkan update dengan informasi subnet didalamnya.
- Kelebihan : menggunakan Triggered Update sehingga mempunyai timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Pengaturannya tidak terlalu rumit sehingga jarang terjadi kegagalan link jaringan.
- Kekurangan : hanya mempunyai nilai hop max 15 dan apabila lebih maka tidak terjangkau, sehingga tidak bisa digunakan dalam jaringan besar yang mempunyai banyak router (seperti WAN). Jumlah host terbatas.
Ø
Classless Routing
Protocol : suatu protocol routing yang
memasukkan subnet mask pada network address saat routing update.
Contohnya :
*
RIP v 2 dimana kemampuan yang di
miliki untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung classless
inter-domain routing(CIDR) yang mencari hop terpendek atau router terbaik.
*
Enhanced Interior Gateway routing
Protocol (EIGRP) adalah Cisco propretary routing protokol longgar berdasarkan
asal IGRP. EIGRP adalah lanjutan jarak vektor-routing protokol, dengan optimasi
untuk meminimalkan routing ketidakstabilan yang terjadi setelah perubahan
topologi,serta penggunaan dan pengolahan daya bandwidth di router. EIGRP router
yang mendukung secara otomatis akan mendistribusikan informasi rute ke tetangga
IGRP dengan mengubah metrik EIGRP 32 bit ke 24 bit IGRP metric.
- Kelebihan : menggunaka algoritma DUAL (Diffusing-Update Algrithm) dalam menentukan jalur terpendek dalam jaringan. Support sampai dengan 255 hop count. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
- Kekurangan : hanya bisa digunakan sesame routing cisco saja.
*
OSPF (Open Shortest Path First)
merupakan protocol yang menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk
menetapkan path-path ke jaringan lainnya.
- Kelebihan : update-update dilakukan via multicast, dan dikirim jika terjadi perubahan konfigurasi. Sehingga cocok untuk jaringan besar. Dan memerlukan waktu lebih cepat dalam konvergen.
- Kekurangan : hanya bisa mendukung IP routing saja. Membutuhkan database besar dan rumit.
*
BGP (Border Gateway Protocol)
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data,
dimana memiliki kemampuan pengumpulan, pertukaran dan penentuan rute terbaik
menuju ke suatu lokasi dalam jaringan.
- Kelebihan : bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya dibandingkan dengan protocol lainnya. Update-Update dikirim melalui koneksi TCP. Mudah dalam instalansi nya.
- Kekurangan : hanya bisa mendukung IP routing saja. Dan sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
referensi :
http://fazza01.wordpress.com/2010/04/13/classful-routing-protocols-and-classless-routing-protocols
wordpress
http://www.ilmukomputer.com
0 Response to "Protokol Routing"
Posting Komentar